Cara Menanam Bambu Tepat dan Mudah – Hai sobat kali ini kita akan membahas tentang Cara Menanam Bambu. Yang mana pada kesempatan kali ini akan di bahas secara singkat dan padat melalui artikel berikut ini Bambu ialah suatu tanaman jenis rumput- rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Bambu yang memiliki nama lain buluh, aur, dan eru. Bambu tergolong salah satu tanaman dengan pertumbuhan sangat kilat karena memiliki sistem rhizoma- dependen yang unik terlebih dalam waktu 1 hari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm 24 Inchi lebih. Bambu diklasifikasikan lebih dari 10 genus dan 1450 spesies. Jenis bambu ditemui pada berbagai posisi hawa, dari hawa dingin pegunungan hingga daerah tropis panas. Biasa ditemui di sepanjang Asia Timur dari 50o Lintang Utara di Sakhalin sampai ke sebelah utara Australia, dan di bagian barat India hingga ke Himalaya. Bambu pula terdapati di sub- Sahara Afrika, dan di Amerika dari pertengahan Atlantik Amerika Utara hingga ke selatan ke Argentina dan Cili. Daratan Eropa tidak memiliki spesies bambu asli. Ketentuan Berkembang Tumbuhan Bambu Bambu membutuhkan banyak sinar matahari, Pilih tempat di halaman yang mendapatkan sinar matahari sejauh 8 jam/ lebih masing- masing hari. Jenis tanah terbaik buat bambu ialah tanah geluh maupun napal. Pasang penghalang maupun pagar yang terbuat dari lembaran logam maupun beton di sekelilingnya. Penghalang ini harus dibuat sedalam 0, 9 hingga 1, 2 meter. Penghalang ini guna membatasi penyebaran bambu pada tempat lain dan menjauhi tanaman bambu rusak apabila tekena angin karena bambu memiliki pangkal yang dangkal. Bambu yakni jenis tanaman rumput- rumputan yang memiliki rongga dan ruas pada bagian batangnya. Tanaman bambu diklasifikasikan ke dalam 10 genus lebih dan 1450 spesies. Bambu pula yakni tanaman yang memiliki pertumbuhan yang kilat, itu karena bambu memiliki sistem rhizoma dependen yang unik dengan pertambahan panjang dekat 60 cm maupun lebih per hari. Bambu memiliki nama lain semacam buluh, aur, eru dan orang jawa sering menyebut bambu dengan nama pring. Bambu sering dimanfaatkan buat kerajinan tangan anyam semacam peralatan rumah tangga maupun yang yang lain, bambu yang masih tunas sering dimanfaatkan buat bahan sayur- mayur. Langkah Menanam Tumbuhan Bambu Dikala ini banyak orang yang menanam maupun budidaya bambu ini, karena membudidayakan bambu ini tidaklah begitu sulit namun hanya butuh pengetahuan saja tentang tata cara maupun tata cara dalam budidaya bambu ini. Tidak hanya itu dengan menanam maupun membudidayakan bambu ini bisa menaikkan pendapatan baik itu menjual bambu dalam bentuk batangan maupun sudah dalam bentuk kerajinan. Berikut ialah tata cara budidaya bambu Persiapan Bibit Bambu Bibit bambu dapat diperoleh maupun dipersiapkan dengan tata cara tata cara stek batang, cabang maupun rhizoma. Masing- masing jenis bambu memiliki perbandingan dalam persiapan bibitnya, contohnya bambu kuning hanya dapat diperoleh dengan tata cara stek rhizoma saja. Bambu petung dapat diperoleh dari 3 tata cara tersebut, kebalikannya bambu apus perolehan bibitnya hanya dapat dengan stek cabang dan rhizoma. Namun apabila kalian tidak ingin repot mempersiapkan sendiri bibit bambu tersebut, kalian dapat membeli bibit bambu sesuai dengan keinginan kalian di toko tanaman. Persiapan Lahan Tanam Lahan tanam sangat tidak dipersiapkan dekat 3 hingga 4 bulan dikala saat sebelum tanam. Buatlah lubang tanam pada lahan tanam yang hendak digunakan buat menanam bambu dengan ukuran seragam maupun berbeda- beda pula bisa bergantung pada ketersediaan lahan. Dan pula bibit biasanya buat bibit bambu dari tunas maupun rebung ukuran lubang tanamnya ialah dekat 50 cm x 50 cm x 75 cm. Pula buat bibit yang berasal dari stek batang lubang tanam biasanya dibuat dengan ukuran dekat 150 cm x 150 cm x 75 cm. Namun dikala saat sebelum dibuat lubang tanam, lahan tanaman dibersihkan dari gulma maupun tanaman pengganggu yang lain, sehabis itu barulah buat lubang tanam tersebut. Sehabis lubang tanam jadi selanjutnya lubang tanam di komposkan dengan tata cara mencampurkan tanah galian lubang dan pula dedaunan. Pengomposan tersebut terjalin sejauh dekat 2 bulan. Karena bambu dapat ditanam dimana saja baik itu di dataran besar maupun dataran rendah, terlebih dapat ditanam di zona grey water jenis bambu air. Ada pula jenis bambu jepang yang dapat ditanam di indoor baik itu pada lahan tanam maupun pot tanam. Penanaman Bambu Sehabis segala siap, selanjutnya lakukan penanaman lekas. penanaman bambu ini sama saja dengan menanam tanaman yang lain. Bibit yang telah disiapkan dimasukan pada lubang tanam yang telah disiapkan sudah dikomposkan setelah itu timbun kembali dengan tanah. Waktu Penanaman yang sangat diajarkan buat menanam yakni pada masa penghujan yakni dekat pada bulan desember hingga bulan januari maupun sangat lelet bulan februari. Perawatan Tanaman Bambu Sehabis dicoba penanaman, pastilah tanaman bambu membutuhkan perawatan yang cocok dan baik biar tanaman bambu pula dapat tumbuh dengan baik pula. Perawatan yang dicoba antara lain penyiangan maupun pembersihan lahan tanam dari gulma maupun tanaman pengganggu yang lain. Maupun pula dapat dengan tata cara menyemprotkan pestisida maupun herbisida umtuk mengatasi kasus hama, gulma maupun tanaman pengganggu yang lain. Tidak cuma perawatan tersebut perlu pula dicoba pemupukan, pemangkasan penjarangan pada tanaman bambu yang telah tumbuh besar biar tanaman bambu dapat tumbuh dengan apik dan baik pertumbuhannya. Demikian ulasan mengenai Cara Menanam Bambu, yang dapat dijelaskan secara singkat dan terperinci oleh mudah–mudahan bermanfaat bagi anda yang membacanya, selamat mencoba semoga sukses dan terimakasih.
TanamanRambat Seperti halnya tanaman lain, tanaman rambat perlu dipangkas terutama jenis thunbergia, alamanda, bugenvil, dan stepanot ungu. Lakukan pemangkasan setelah masa berbunga selesai supaya cabang-cabang baru muncul lebih banyak lagi. Dengan demikian muncul pula pucuk-pucuk bunga baru.
Pemangkasan mutlak dilakukan agar tampilan dan tajuk tanaman selalu bagus dan taman tampak pertanyaan akan judul artikel ini bisa langsung dijawab dengan tepat dan cepat, yakni supaya tampilan/tajuk tanaman selalu bagus dan taman tampak rapi. Bukankah manusia secara teratur juga harus memotong rambut dan kuku? Seandainya tidak, apa jadinya? Pendapat ini benar, namun beberapa faktor di bawah ini perlu juga diketahui agar dapat “tega” memangkas tanaman-tanaman yang amat tanaman masih hidup, tanaman akan terus tumbuh mencapai batas ukuran yang ditakdirkan oleh alam. Tanaman bunga sepatu yang bukan dari hasil silang misalnya, bila dibiarkan bisa mencapai ketinggian 2,5 - 3 m. Setelah itu batang utamanya akan tumbuh membesar, dahan dan rantingnya pun makin banyak. Padahal ketika menanamnya, hal ini mungkin tak sempat Manfaat Pemangkasan?Selain memperindah dan menyeimbangkan bentuk tanaman, pada dasarnya pemangkasan merupakan upaya perawatan yang mengacu pada manfaat atau tujuan tertentu, sebagai Mengatur dan mengarahkan pertumbuhanPemangkasan sengaja dilakukan bila kita ingin mempertahankan bentuk alami dari tanaman yang bersangkutan. Bisa saja terjadi bahwa sebagian tanaman mungkin kurang menerima curah matahari, karena terhalang oleh dinding, misalnya. Dengan demikian bagian tanaman yang memperoleh curah sinar matahari cukup akan tumbuh lebih cepat, dan bentuk asli tajuk tanaman mulai tak beraturan. Di saat seperti inilah tanaman perlu dipangkas supaya tampilan bentuknya tetap seperti yang juga pemangkasan dilakukan karena kita menghendaki bentuk tanaman yang justru berbeda dari bentuk alaminya. Perlakuan ini populer dengan istilah topiary. Topiary adalah seni memangkas tanaman yang lahir di Eropa pada abad XIV. Tanaman topiary biasanya baru dibentuk setelah tumbuh mencapai ketinggian tertentu. Bila masih berusia muda, selain batang utama belum meninggi, ranting dan daun-daunnya pun belum cukup lebat untuk juga bisa dilakukan karena kita menghendaki ketinggian tertentu. Misalnya kita ingin agar mangga yang ditanam tidak terlalu tinggi. Karenanya, dari mulai ditanam, dahan dan ranting yang muncul dari batang utama tanaman mangga, selalu dipangkas habis. Melalui cara ini akan diperoleh ketinggian tanaman seperti yang diharapkan- Merangsang pertumbuhan bunga dan buahSecara alami tanaman memiliki sifat mampu bertahan hidup survivalketika dahan atau rantingnya dengan sengaja disakiti dipotong/dipangkas. Hal ini dapat dilihat pada tanaman seperti pandan bali, kamboja, kaca piring, dan kemuning. Setelah dipotong/dipangkas, dalam waktu yang tidak terlampau lama, di lokasi potong tersebut akan menyeruak lebih dari satu tunas dahan yang baru, yang tentunya kelak memberikan cabang ranting serta bunga-bunga yang lebih banyak dan selanjutnya juga buah yang lebih banyak. Dari sinilah mungkin terbentuk pepatah hilang satu, tumbuh tanamanTanpa diharapkan, kadangkala tanaman yang kita sayangi justru menjadi sumber penyebaran penyakit untuk tanaman lain. Gangguan hama seperti kutu, ulat, bekicot, semut, dan belalang yang gemar menyerbu dan melahap daun, batang, bunga, bahkan akar tanaman, bisa ditanggulangi dengan pestisida. Tetapi bila tanaman diserang penyakit akibat jamur, bakteri atau virus yang menular, tak usah ragu untuk memotong/memangkas bagian yang terkena penyakit yang dikhawatirkan akan menular pada tanaman lain. Bila perlu pangkas habis pada pangkal cabang, sisakan batang utamanya. -Menyuburkan dan menyehatkanDahan dan ranting yang rusak atau kering memang sebaiknya dipangkas habis. Tetapi ada kalanya perlu lebih berani memangkas, menjarangkan bagian-bagian tanaman yang masih sehat, agar udara, sinar matahari, air siraman, atau air hujan menembus ke semua bagian dalam tajuk secara menyeluruh. Upaya pemangkasan ini sangat membantu pertumbuhan tanaman supaya sehat dan subur. Umumnya gangguan hama atau penyakit menyerang ruang tajuk yang kondisinya kotor karena debu, lembab, dan gelap karena padat. Spora jamur terutama, mudah menyerang dahan dan ranting yang lembab dan berlumut. Di samping menyelamatkan tanaman, pemangkasan tersebut membuat tanaman-tanaman di bawahnya tetap memperoleh sinar matahari usia sekaligus meremajakanTanaman yang dibiarkan tumbuh alami apa adanya, pada suatu saat bisa mengalami malnutrisi. Proses distribusi zat hara dari dalam tanah menuju seluruh bagian tanaman akan melambat, karena jangkauannya makin jauh dari permukaan tanah. Penguapan air daun juga semakin tinggi, terutama bila tidak disertai penyiraman yang memadai. Melalui pemangkasan, kerimbunan daun akan berkurang. Demikian pula air daun tidak menguap dengan cepat. Jadi tindakan pemangkasan merupakan upaya peremajaan sekaligus memperpanjang usia tanaman, terutama pada tanaman perdu RambatSeperti halnya tanaman lain, tanaman rambat perlu dipangkas terutama jenis thunbergia, alamanda, bugenvil, dan stepanot ungu. Lakukan pemangkasan setelah masa berbunga selesai supaya cabang-cabang baru muncul lebih banyak lagi. Dengan demikian muncul pula pucuk-pucuk bunga itu, tanaman rambat harus lebih sering dipangkas terutama bila batangnya mengandung zat kayu. Ranting-ranting yang kering biasanya lebih banyak terdapat di bagian dalam pergola. Ranting-ranting kering ini akan mengganggu kesuburan tanaman atau merobohkan Tanaman yang Tidak Perlu DipangkasTidak semua tanaman memerlukan pemangkasan. Jenis tanaman yang tumbuh merumpun seperti keluarga heliconia, kana, bromelia, jahe-jahean, atau lili paris misalnya, tidak tumbuh meninggi. Setelah dewasa jenis tanaman ini justru merumpun dan memiliki tunas-tunas baru beranak. Lebih baik tanaman induk disingkirkan dipecah, karena tanaman induk sudah tidak akan berbunga lagi tidak produktif. Pemecahan tanaman bertujuan memberi kesempatan pada masing-masing anak tanaman untuk tumbuh sendiri, produktif dan menghasilkan anak-anak tanaman yang baru, demikian keluarga palma, juga tidak memerlukan pemangkasan sama sekali. Kadangkala yang diperlukan hanyalah memotong beberapa daun di bagian pohon bawah agar sosoknya lebih menarik. Karena secara alami, daun-daun palma yang tua akan mengering dan lepas dengan sendirinya atau sengaja dilepaskan, sisa pangkal pelepahnya yang mengering justru tampil untuk tanaman bambu, pada awalnya memang dibutuhkan pemangkasan dengan membuang ranting-ranting di bagian bawah batang utama untuk mengekspos keindahan batang utama di kemudian hari. Namun bila ranting dan daunnya terlalu lebat sehingga bambu tumbuh melengkung ke bawah karena berat, lakukan pemangkasan seperlunya. Oleh Cherry H. dan Don WS. - Penulis buku taman dan interior/ Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
PelapisanBambu. Kesimpulan. Cara pengewetan bambu untuk bahan bangunan dengan benar dimaksudkan agar dapat bertahan lama dan tahan terhadap serangan bubuk yang dapat merusak bambu. Pengawetan dilakukan dengan cara pengeluaran getah yang terdapat dalam bambu sehingga menjadi awet, mempunyai kekuatan yang tinggi, tidak mudah rusak dan patah
HomeMaterialCara Menebang Pohon Bambu Beserta Memotong dan MengolahnyaBambu adalah material alami yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bangunan dan furniture. Selain harganya lebih murah, bambu memiliki keunggulan pada pesona asri serta natural yang mampu ditampilkannya. Jika diawetkan dengan metode yang benar, bambu juga mempunyai daya tahan dan kekuatan yang sangat tinggi. Bahkan kekuatan dari bambu ini pun bisa setara dengan baja loh. Anda tinggal mengolahnya dengan baik agar kekuatan bambu tersebut dapat mengalami peningkatan. Silakan Anda bisa mengikuti panduan yang pernah kami share di artikel bisa dimanfaatkan untuk membuat suatu kerajinan, bambu harus melewati serangkaian proses pengolahan yang saling berurutan terlebih dulu. Mulai dari menebang pohon bambu, memotong bambu sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, sampai mengolah bambu tersebut supaya layak dipakai. Semua proses ini harus dilaksanakan dengan baik. Karena pada dasarnya setiap proses ini bakal mempengauhi terhadap hasil akhir dari kualitas bambu-bambu tersebut. Lantas, bagaimana sih cara yang benar dalam melaksanakan ketiga pekerjaan ini? Kami akan membahasnya secara lengkap ya!Sebelum suatu bambu dapat digunakan, paling tidak terdapat 3 tahap yang harus dilaksanakan terlebih dahulu yaitu menebang pohon bambu, memotong bambu sesuai kebutuhan, serta mengolah bambu ini supaya strukturnya mengalami peningkatan pada kekuatan dan daya PENEBANGAN BAMBUBambu yang cocok dimanfaatkan untuk tiang bangunan adalah bambu petung yang kondisinya setengah tua. Sebaiknya Anda tak memakai bambu petung yang masih muda maupun yang sudah tua. Pemakaian bambu petung yang tua justru tak disarankan sebab strukturnya akan mudah mengalami keretakan saat telah terpasang. Sedangkan untuk keperluan struktur bangunan, gunakan bambu gombong yang sudah tua. Ciri-ciri bambu yang telah tua yaitu terdapat bercak putih di permukaannya, tidak memiliki kelopak, tumbuh akar di batang bagian bawah, mengeluarkan suara nyaring ketika dipukul, dan serat dagingnya berwarna cokelat. Ini merupakan bambu yang bagus dipakai untuk struktur kalangan masyarakat jawa khususnya, ada beberapa kepercayaan dan pantangan yang harus dipatuhi pada waktu menebang tanaman bambu ini terkait bulan, hari, dan jam yang baik. Hindarilah menebang pohon bambu pada tanggal 13, 14, dan 15 sebab pohon bambu akan banyak menyerap air tanah sebagai akibat dari naiknya permukaan air laut ketika bulan purnama. Dilarang juga menebang bambu pada hari selasa atau sabtu. Mengapa? Karena pada kedua hari ini, tanaman bambu dipercaya sedang mengalami peremajaan sel sehingga kekuatannya berkurang. Struktur bambu tersebut menjadi pernah pula menebang pohon bambu sebelum jam 12 siang karena kadar gula yang terkandung di dalamnya masih cukup tinggi. Proses penebangan tanaman bambu sebaiknya dikerjakan setelah jam 12 siang saat kadar gulanya lebih rendah sehingga bambu pun tidak mudah diserang hama. Hindari juga menebang pohon bambu yang sedang menghasilkan rebung karena pohon tadi pasti tengah menyuplai cadangan makanan yang dimilikinya. Selain itu, tidak boleh menebang bambu yang mengeluarkan bunga mengingat pohon ini kemungkinan sedang stres sehingga kondisi strukturnya lebih waktunya pelaksanaan tahap penebangan pohon bambu. Pilihlah bambu yang usianya sudah cukup tua dan terlihat berdiri kokoh. Penebangan dilakukan dengan memotong pangkal batang bambu hingga putus menggunakan alat bantu berupa golok atau celurit. Anda juga bisa memakai mesin gergaji khusus supaya prosesnya dapat berjalan lebih cepat. Setelah benar-benar terputus, bambu tersebut lalu segera diangkat dari lahan agar tidak merusak pohon-pohon yang lainnya. Ya, menebang bambu memang tidak dapat langsung dirobohkan seperti menebang pohon-pohon lain karena tanaman ini membentuk semak yang rimbun dan saling berdempetan. Ada baiknya Anda menebangnya satu per PEMOTONGAN BAMBUMemotong bambu berarti kita akan membagi bambu yang berukuran panjang menjadi beberapa bagian yang ukurannya lebih pendek. Anda dapat memakai gergaji yang mempunyai mata yang tajam dan kuat untuk memotong batang bambu. Pemakaian gergaji yang kurang tajam malah akan mengakibatkan hasil potongan kurang rapi dengan sisi pinggiran yang robek dan pecah. Yang benar adalah potonglah bambu tersebut tepat pada bagian penghubung anta-ruas supaya tidak gampang retak. Namun apabila Anda melaksanakannya dengan hati-hati, pemotongan bambu yang tipis pun hasilnya akan tetap juga dapat dibelah menjadi setengah bagian, sepertiga, seperempat, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk merubah bentuk bambu yang awalnya berupa gelonggongan menjadi bilah-bilah sehingga mudah disusun. Biasanya bambu dibelah menggunakan golok dari ujung atas hingga ke bagian pangkal. Agar lebih mudah, bambu dibelah sedikit cukup satu ruas saja. Kemudian injaklah bagian bawah bambu, sedangkan bagian atasnya ditarik ke atas menggunakan tangan kosong. Maka secara otomatis, bambu pun akan pecah lalu terbelah hingga ke bagian ujungnya. Jangan lupa sebelum dipakai, pinggiran bambu tersebut perlu dihaluskan terlebih dahulu dengan menyayat serabut PENGOLAHAN BAMBUBambu bisa Anda manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan, furniture, dan material bangunan. Namun sebelumnya bambu ini harus melalui proses pengawetan bambu terlebih dahulu agar memiliki daya tahan yang lama serta strukturnya pun lebih kuat dan kokoh. Proses pengeringan bambu bisa dilakukan saat batang bambu tersebut baru saja ditebang dari pohonnya. Anda dapat mengeringkan bambu ini di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan oven. Kemudian Anda bisa memberikan bahan pengawet tertentu kepada bambu tersebut supaya lebih awet dan tidak diserang dapat dipasang satu sama lain menggunakan paku atau tali. Gunakan paku yang berukuran tidak terlalu besar dengan ketukan martil secara perlahan-lahan dan lurus supaya tidak pecah. Di samping itu, bambu juga dapat diikat memakai tali dan rotan. Anda bisa juga memakai ibo knot yakni tali tradisional dari Jepang untuk mengikat bambu-bambu tersebut. Setelah dirasakan pemasangan bambu telah cukup kuat, selanjutnya Anda dapat memberikan finishing terhadap bambu tersebut sebagai bahan pelindung sekaligus penghias agar penampilannya terlihat lebih indah dan lebih menarik.
O tempo do crescimento do bambu é variável e depende de inúmeros fatores, tais como o terreno, a espécie do bambu, as condições de clima e a fator mais decisivo para que o bambu cresça de maneira natural se dá através da temperatura ambiente, pois já foi evidenciado que uma mesma espécie de bambu plantado numa região mais amena, cresce menos que em uma região com uma temperatura mais alta, chegando, até mesmo, a alcançar o dobro do tamanho quando comparada ao clima menos quente. A resposta para a pergunta “Qual é o tempo do crescimento do bambu?” é, basicamente, a de que as espécies de bambus podem crescer cerca de 25 centímetros por dia, variando entre 15-25 centímetros e entre 23 e 26 horas. Inclusive, o bambu é a planta que possui a maior taxa de crescimento na natureza. Por outro lado, algumas espécies, mesmo em boas condições de crescimento, podem crescer 1 metro e meio por ano, principalmente se as condições do ambiente não forem ideais, como climas frios ou solos inférteis e molhados. Ou seja, o tempo do crescimento do bambu é variável, assim como o resultado final, já que essa tal altura final dependerá, também, da espécie de bambu. Como Fazer o Bambu Crescer Mais Rápido?Muitas perguntas feitas no site Mundo Ecologia são sobre o crescimento das plantas e das formas que existem para influenciar nesse sentido, por isso é sempre importante dividirmos essas informações com nossos queridos leitores. O solo ideal para influenciar o tempo do crescimento do bambu é o solo altamente rico, pois o bambu exige um solo muito fértil, já que é uma planta que precisa de muita água e energia para se desenvolver adequadamente. Não obstante, tal solo deve ser muito bem arejado com uma localização ideal para receber bastante luz solar, sem incidências de sombras por um longo tempo. Muda de BambuÉ possível observar que os caules dos bambus que ficam expostos à sombra crescem menos que os demais expostos ao sol. Espécies de Bambu que Crescem Mais Rápidas que Outras Na maioria das vezes, muitas pessoas acreditam que alguns bambus não cresceram, quando, na verdade, a espécie de bambu é uma espécie de tamanho intermediário ou pequeno. Porém, a maioria dos bambus nacionais possui uma estatura de 9-10 metros e de até 15-20 metros. A altura de 10 metros é a mais comum no Ocidente, estando presente em todas as Américas, mais evidentemente na América do Sul. No entanto, os bambus presentes no Oriente, mais precisamente na China, os bambus inclusive conhecidos como Bambu-Chinês podem alcançar a altura de até 25-60 metros. Observe as espécies de bambu abaixo e veja o tempo e média de crescimento de cada um Bambu Barriga-de-Buda Bambusa ventricosa Altura Média – 15-20 metros. Bambu Barriga-de-Buda Bambu Imperial Bambusa vulgaris Altura Média – 15-25 metros. Bambu Imperial Bambusa vulgaris Bambu Metake Bambusa metake Altura Média – 5-10 metros. Bambu Metake Bambusa metake Bambu Taquara Bambusa tuldoides Altura Média – 10-12 metros. Bambu Taquara Bambusa tuldoides Bambu Gigante Dendrocalamus giganteus Altura Média – 20-60 metros. Bambu Gigante Dendrocalamus giganteus Bambu Gigante Áspero Dendrocalamus aesper Altura Média – 20-30 metros. Bambu Gigante Áspero Dendrocalamus aesper Bambu Maciço Dendrocalamus strictus Altura Média – 10-20 metros. Bambu Maciço Dendrocalamus strictus Bambu Guadua Guadua augustifolia Altura Média – 15-30 metros. Bambu Guadua Guadua augustifolia Bambu Mossô Phyllostachys pubescens Altura Média – 10-20 metros. Bambu Mossô Phyllostachys pubescens Bambu Cana-da-Índia Phyllostachys aurea Altura Média – 10-15 metros. Bambu Cana-da-Índia Phyllostachys aurea Bambu Negro Phyllostachys nigra Altura Média – 5-10 metros. Bambu Negro Phyllostachys nigra Qual é o Solo Ideal Para o Bambu Crescer? O bambu é uma espécie de planta que cresce melhor ao decorrer do amadurecimento, ou seja, quanto mais velho ele fica, mais rápido ele cresce. Para que o bambu cresça de forma mais rápida, o solo é um fator determinante. Antes de tudo, o solo precisa ser rico e bem seco, em uma área em que não haja acúmulo de água, tanto que a raiz do bambu sempre tende a se sobressair do solo no intuito de evitar com que haja algum tipo de submersão e assim, sobreviver. Apesar de requerer um solo seco, não significa que o bambu não necessite de água. É indicado que se regue, pelo menos, 4 vezes na semana, sempre na região da raiz e não nas folhas. Os bambus são plantas que necessitam de espaço no solo para poderem se desenvolver completamente, no entanto, algumas espécies modificadas podem ser criadas em vasos para harmonização de ambientes. Plantação de BambuA planta mais conhecida do tipo de bambu que é cultivada em ambientes e vasos é a solo ideal para o crescimento do bambu deve ser amplo, seco e rico em nutrientes com presença de minhocas. Além disso, é importante saber que a raiz do bambu pode gerar uma irregularidade grande no solo. Ao mesmo tempo, isso não significa que o bambu pode matar outras plantas, pois o bambu é um espécie que não gera nenhum tipo de risco às plantas ao redor. Características e Informações Adicionais Sobre o Bambu Para que um bambu se desenvolva completamente ao ponto de parar de crescer, pode levar cerca de 3 anos em algumas espécies e 7 anos em outras espécies. Na China, o bambu é a principal fonte de alimento de animais como macacos e pandas. O bambu também é matéria-prima utilizada na construção civil, principalmente na cultura oriental, assim como em inúmeros outros meios, como na culinária em forma de louça ou até mesmo de panela. O fato do bambu ser uma planta extremamente maleável, a torna ferramenta em inúmeras áreas muito bem aproveitadas. O bambu é a planta recordista em crescimento em toda a fauna mundial, onde algumas espécies podem crescer até um metro por dia, e onde o recorde é de um metro e 21 centímetros, acontecimento ocorrido no Japão, dentro de 24 bambu é uma das principais madeiras na produção de papel em fábricas ao redor do mundo, inclusive no Norte do Brasil, onde existe hectares de plantações de bambu. Agora aproveite e conheça mais alguns links aqui em nosso site com mais informações sobre os bambus Bicho Coala Come Bambu? Come Plantas e Folhas? Ele é Onívoro? Orquídea Bambu Cores Branca-Amarela com Fotos Orquídea Bambu é Tóxica? Quais Doenças Ela Pode Ter?
Perbanyakandengan stek dicoba dengan memotong bambu yang telah berusia 1 - 1.5 tahun. Potongan diletakkan dalam posisi ditidurkan dalam galian bedengan sedalam tingginya stek batang setelah itu ditimbun dengan tanah setebal ±8-10 centimeter. Penyiraman dicoba sepanjang 3 hari sekali selama 2.5-3 bulan.
Cara Menanam Bambu – Pada kesempatan ini akan membahas tentang Cara Menanam Bambu. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Cara Menanam Bambu bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Cara Menanam Bambu berikut ini. Pangkal rimpang ataupun bonggol bambu ialah organ vegetatif yang penting bersifat terestrial, berkayu, bercabang-cabang dan membawa akar adventif pada tiap bukunya. Tiap buku organ memiliki mata tunas yang berikutnya tumbuh jadi wujud batang serta buluh baru. Dengan terdapatnya tunas-tunas ini pangkal rimpang memiliki bibit dalam pembudidayaan bambu. Bersumber pada sistem percabangan rimpangnya, secara garis besar dipecah dalam 2 jenis. Kelompok awal berakar rimpang yang berkembang secara simpodial sehingga menciptakan rumpun yang rapat contoh Bambusa, Dendrocalamus, Gigantochloa serta Schizostachyum serta banyak ditemukan di wilayah tropis. Kelompok kedua berakar rimpang yang berkembang secara monopodial ataupun secara horisontal serta bercabang secara lateral buat menciptakan rumpun dengan letak batang tersebar contoh, Arundinaria serta Phyllostachys yang banyak ditemukan di wilayah beriklim sedan. Metode Penanaman Bambu Persemaian Persemaian dicoba dengan 2 metode ialah dengan menanam biji dan stek. Perbanyakan dengan biji diambil dari biji yang jatuh yang setelah itu berkembang di dasar rumpun. Setelah itu sehabis besar mencapai ±5 centimeter dipindahkan ke dalam kantong plastik buat dipindahkan ke lapangan. Perbanyakan dengan stek dicoba dengan memotong bambu yang telah berusia 1 – tahun. Potongan diletakkan dalam posisi ditidurkan dalam galian bedengan sedalam tingginya stek batang setelah itu ditimbun dengan tanah setebal ±8–10 centimeter. Penyiraman dicoba sepanjang 3 hari sekali selama bulan. Pada usia ini stek batang telah tumbuh serta berakar serta dapat dipindahkan ke kantong plastik selama 4–6 bulan buat dicoba perawatan. Pada masa perawatan ini hendak berkembang anakan sucker buat dipisahkan serta dirawat kembali selama 3–4 bulan serta diucap bibit baru yang siap buat di tanam. Penanaman Sebelumnya butuh dipersiapkan lahan dengan mensterilkan dari semak belukar ataupun rumput hingga bersih. Setelah itu pembuatan serta pemasangan ajir sesuai dengan jarak tanam yang dikehendaki dan pembuatan lubang tanam. Pekerjaan ini biasanya membutuhkan waktu 3–4 bulan. Buat penanaman yang bertujuan menciptakan rebung dimensi lubang merupakan, 50 x 50 x 75 cm sebaliknya buat yang menciptakan buluh merupakan, 150 x 150 x 75 centimeter. Setelah itu lubang diisi dengan serasah ataupun rumput hasil babatan hingga penuh kemudian ditimbun dengan tanah galian di bagian atasnya. Pada usia 3–4 bulan lubang ataupun lahan tersebut telah siap ditanami bibit. Penanaman hendaknya dicoba pada masa penghujan serta pada masa kemarau dicoba penyiraman tiap 3 hari hingga tumbuhan betul-betul hidup. Dari hasil riset pembudidayaan bambu yang dicoba oleh Dahlan 1991 di Universitas Sriwijaya melaporkan, tingkatan keberhasilan. Dengan sistem stek batang merupakan sangat tergantung pada bagian batang ujung, tengah serta dasar yang digunakan buat bibit serta tipe yang ditanam. Masa hujan lebih baik buat pembuatan stek, namun percobaan pada masa kemarau pula menciptakan keberhasilan yang lumayan baik 40–60%. Stek dengan panjang meter yang diambil dari bagian pangkal serta tengah batang dan berusia lebih dari satu tahun hendak memberikan hasil yang baik dibanding dengan bagian ujung. Perawatan Sehabis tumbuhan berusia 1 satu bulan bila terdapat yang mati perlu disulam secepatnya. Perlu dicoba pemupukan sebanyak kilogram dengan komposisi kombinasi sbb, 1 Urea 2 TSP 1 KCI buat tiap rumpun. Pada bulan-bulan selanjutnya dicoba pembersihan di dekat tumbuhan dari rumput serta gulma sebab berpotensi membatasi serta menewaskan. Pemupukan bisa dicoba 2 kali setahun bergantung pada kondisi serta tingkatan kesuburan tanah, dan biasanya bisa dicoba menjelang masa hujan oktober serta menjelang masa kemarau April. Buat rumpun yang telah berusia 4 tahun ke atas cukup diberi pupuk 2 kilogram per rumpun, metode perawatan ini bisa tingkatkan mutu dari bambu yang dihasilkan. Demikian penjelasan kami tentang Cara Menanam Bambu dari semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Batangditebang pada batang leher akar dan tunggul ditimbun sedalam 10 cm dengan tanah. 1. Pembersihan semak belukar dan gulma Setelah dilaksanakan pembongkaran dan pembuangan pohon, semak belukar dibabat, kemudian digulung kemudian dibuang ke jurang yang tidak ditanami teh, atau ditumpuk di pinggir lahan yang akan ditanami.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. [caption caption="Pohon bambu sumber atau dalam bahasa Inggris disebut bamboo termasuk salah satu jenis rumput-rumputan yang memiliki rongga dan ruas di batangnya. Menurut hasil penelitian ahli botani, terdapat sekira jenis bambu di dunia dan sekira 150 jenisnya berada di dikenal dengan nama bambu, orang Indonesia ada yang menyebutnya dengan sebutan buluh, aur dan eru. Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang pertumbuhannya paling cepat di dunia. Hal ini disebabkan karena di dalamnya terdapat rhizoma-dependen unik. Dalam sehari saja bambu mampu tumbuh sekurangnya sepanjang 60 cm, bahkan sampai 100 cm, terkandung jenis spesies, kondisi tanah dan kondisi alam di sekitarnya sumber [caption caption="Macam-macam jenis bambu sumber http//www. [/caption] Setelah berusia setahun, umumnya pertumbuhan bambu berhenti, batangnya tidak akan lagi bertambah tinggi atau bertambah besar. Saat yang paling tepat memanen bambu adalah ketika batangnya sudah berusia tiga hingga tujuh sekali manfaat bambu. Orang Indonesia sudah sejak lama menggunakannya untuk berbagai keperluan, seperti untuk membangun rumah, sebagai alat musik tradisionil, perabotan rumah tangga, alat pertanian, kerajinan, senjata dan sumber makanan. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak mau memakai bambu karena bahannya dianggap mudah rusak atau cepat rapuh. Tanpa perlakuan khusus, umumnya bambu yang sudah ditebang dan dimanfaatkan sebagai kebutuhan hidup manusia paling lama bertahan maksimal tiga tahun. Padahal, jika mengetahui cara pengawetannya, bambu bisa bertahan lebih dengan tanaman keras lainnya seperti misalnya kayu Jati atau kayu Meranti, struktur batang bambu tidak memiliki unsur toksik atau racun, serta terdapat banyak unsur zat gula di dalamnya. Hal inilah yang sering mengundang mikroorganisme hadir di dalamnya dan menyebabkan kerusakan, seperti pelapukan, retakan atau pecah dan timbulnya noda atau lubang pada batangnya. Jika sudah rusak, maka akan mempengaruhi kegunaan, kekuatan dan nilai bambu tersebut. Menurut Frans, agar bambu bisa awet, ada perlakuan khusus saat memanennya. Pemerhati budaya Sunda keturunan Tionghoa yang bermukim di Garut ini memberikan tips sebagai berikutBambu sebaiknya di panen kalau usianya sudah cukup, artinya tidak tidak terlalu muda, juga tidak terlalu setahun, bambu hanya boleh dipanen selama satu sebulan, bambu hanya boleh dipanen selama 18 sehari, bambu hanya boleh dipanen selama 2 panen dalam sehari tidak boleh sembarangan, melainkan hanya pada waktu pukul menambahkan, ketika pagi hari tumbuhan terkena sinar matahari dan mengalami proses fotosintesis, sama seperti manusia yang butuh makanan untuk keperluan nutrisi tubuhnya. Saat pagi hari hingga sore pukul merupakan saat bambu menyerap makanan dan memprosesnya hingga menjadi daging. Itulah sebabnya mengapa bambu sudah siap dipanen pada waktu tersebut.[caption caption="Bambu yang sudah ditebang dan siap diawetkan sumber [/caption]Cara lain mengawetkan bambu secara alami paska panen seperti yang dikutip dari situs adalah sebagai berikutSebaiknya bambu ditebang pada musim ditebang, pastikan umur bambu sudah cukup umur yaitu berkisar antara 3 - 4 ranting-ranting dan daun dari getah yang ada dalam batang bambu dengan cara dipanaskan di atas bara api. Setelah dipotong-potong, lalu bambu direbus hingga mendidih. Cara untuk mempercepat proses menghilangkan noda yang terdapat pada kulit bambu adalah dengan menambahkan 3 sendok makan soda untuk setiap 15 liter cara di atas, masih ada tips yang bisa kita pelajari tentang bagaimana agar bambu menjadi tahan lama. Menurut info yang dikutip dari situs zat gula yang terdapat dalam batang bambu dan cenderung digandrungi rayap dapat diantisipasi dengan cara memasukkan cairan garam acid ke dalam batang bambu yang sudah metoda yang dilakukan oleh nenek moyang kita zaman dulu untuk mengawetkan bambu agar tahan lama. Ada yang melakukannya dengan cara merendam bambu ke dalam lumpur sungai atau pantai. Waktu merendamnya membutuhkan waktu cukup lama, yaitu berkisar antara 3-6 bulan. Berbeda lagi dengan masyarakat sekarang, khususnya para perajin bambu yang kebanyakan memakai minyak tanah atau oli bekas sebagai bahas pengawetnya. Tentu saja cara ini bukan termasuk cara yang melakukan proses pengawetan, sebaiknya bambu dikeringkan dengan cara menyusunnya secara vertikal dan terlindung dari sinar matahari. Proses ini bisa memakan waktu sekira 2 minggu, tergantung dari kondisi cuaca. Dengan dikeringkan di luar, berarti kita memanfaatkan aliran udara secara alami.*** J. HaryadiPenulis, Trainer dan motivator 1 2 Lihat Inovasi Selengkapnya
Penyulamandilakukan untuk mengganti bibit tebu yang tidak. tumbuh, baik pada tanaman baru maupun tanaman keprasan, sehingga nantinya diperoleh populasi tanaman tebu yang optimal. Untuk bibit stek batang, penyulaman dilakukan ± 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam. Penyulaman dilaksanakan pada baris batang stek 2-3 mata.
Bambu identik sebagai tanaman yang menjadi makanan favorite hewan Panda. Namun bukan hanya Panda, manusia juga menyukai bambu, selain bisa dijadikan bahan bangunan atau perabotan, bambu ternyata juga dapat diolah menjadi makanan, salah satunya disebut dengan rebung tabah yang berasal dari olahan tanaman bambu tabah. Meskipun semua bambu menghasilkan rebung, tetapi tidak semua menghasilkan rebung yang enak untuk dimakan. Semua rebung mengandung HCN asam sianida yang merupakan senyawa beracun dengan tingkat yang beragam. Rebung bambu yang memiliki kandungan HCN tinggi, selain rasanya pahit, juga berbahaya untuk dikonsumsi. Namun rebung bambu yang mengandung HCN di bawah ambang batas bahaya, dapat dimakan sebagai sayuran atau campuran makanan lainnya. Bambu yang menghasilkan rebung dengan HCN rendah dan enak dikonsumsi diantaranya, bambu betung, bambu temen, bambu kuning, dan bambu tabah. Berdasarkan klasifikasi botani, bambu tabah termasuk spesies Gigantochloa nigrociliata Buese Kurz, asalnya dari Asia Tropis, sebagian besar terbatas pada kawasan dari Burma, Indocina, sampai semenanjung Malaya dan Indonesia. Di Indonesia, bambu tabah memiliki berbagai jenis nama berbeda pada beberapa daerah tempat tumbuhnya, yaitu bambu lengka Jawa dan Sukabumi, bambu tabah Bali. Masyarakat Bali menyebut bambu tabah karena rebungnya bercita rasa hambar, tidak pahit seperti rebung betung. Rebung sangat digemari masyarakat, Di samping rasanya yang enak, rebung juga mengandung nilai nutrisi tinggi, yaitu protein, lemak, pati, serat, dan bahan segar. Tanaman bambu tabah atau Gigantochloa nigrociliata memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Di masa depan, tanaman ini dapat dijadikan sumber pangan masa depan, sekaligus bahan baku industri kerajinan. Bambu tabah wajib untuk dilestarikan karena berdampak baik bagi lingkungan. Bahkan karena besarnya potensi yang dimiliki, tanaman bambu tabah sering disebut sebagai tanaman masa depan. Sangat disayangkan, saat ini merupakan hal yang biasa bagi para petani bambu saat melakukan budidaya bambu tabah menerapkan teknik budidaya berdasarkan pengalaman pribadinya, hal ini menyebabkan rebung yang dihasilkan belum bisa bersaing di pasar nasional, apalagi pasar internasional. Para petani harus memenuhi standar mutu produk olahan rebung bambu dengan mengikuti tahapan prosedur pembudidayaan secara baik dan benar. Tak perlu bingung mencari sumber petunjuk ke berbagai buku dan jurnal. Berikut Portal Agri telah merangkumnya hanya untuk Anda. 1. Syarat Tumbuh Bambu memang dapat tumbuh pada segala jenis tanah. Namun, jika budidaya ditujukan untuk memperoleh rebung yang berkualitas bagus, maka bambu ditanam pada tanah ringan, sedikit berpasir, gembur, kaya bahan organik, dan tanah subur. Lahan tanam bambu sebaiknya berada pada ketinggian 0 - 2000 m dpl, memiliki curah hujan 1200 mm/tahun, dan kelembaban udara 50 - 80%. 2. Pembibitan Pembibitan bambu rebung tabah merupakan serangkaian kegiatan menyediakan bibit bambu tabah yang bermutu dari batang bambu yang dianjurkan dalam jumlah cukup dan pada waktu yang tepat. Dikarenakan masih terbatasnya penyediaan bibit secara komersial, pembibitan bambu merupakan langkah pertama yang mengawali usaha budidaya bambu rebung. Persiapan bibit rebung bambu sebaiknya dilakukan 2 - 3 bulan sebelum jadwal penanaman. Perbanyakan bibit bambu dapat dilakukan dengan secara generatif dan vegetatif. Pembibitan secara generatif dengan menggunakan biji, jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang lama. Pembibitan bambu yang paling cepat dan mudah adalah secara vegetatif. Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan metode stek, cangkok, dan kultur jaringan. Stek merupakan cara perbanyakan tanaman paling sederhana dan sudah umum dilakukan oleh masyarakat sebelum teknik cangkok dan okulasi diperkenalkan. Stek bambu tabah dilakukan dengan cara memisahkan atau memotong bagian-bagian tanaman agar bagian tanaman tersebut dapat membentuk akar. Sebelum pembibitan, sediakan lahan persemaian dengan prosedur berikut, gemburkan tanah seluas 4,2 x 4,1 m pada kedalaman hingga 25 - 35 cm dari permukaan tanah, campurkan tanah dengan kompos atau pasir, buatkan 2 bedengan ukuran 240 x 90 cm, tinggi 25 - 35 cm, buat parit di sekeliling bedengan seluas 50 cm, sedalam 25 - 35 cm, atau paralon dilubangi sepanjang pipa untuk mengalirkan air. Buat jalan setapak antar blok bedengan seluas 40 cm, tinggi 25 - 35 cm, dan tanam peneduh tinggi kurang 10 m. Bedengan pun siap untuk ditanami. Pilih stek bibit yang berasal dari batang yang sehat, tidak terserang hama dan penyakit, tidak sedang berbunga, rumpun lebih dari 6 batang dan tumbuh subur. Batang juga sebaiknya telah berumur 1 - 1,5 th, batang hijau mengkilap dan licin, belum ditumbuhi lumut kerak, akar pada buku-buku belum keluar, percabangan pucuk sudah tumbuh sempurna, pelepah ada yang masih melekat, dan mata tunas masih segar tidak kering. Prosedur pembibitan, buatkan barus lubang tanam dengan digali sedalam 30 cm, lebar 50 cm, dan jarak antar baris lubang tanam 1 m. Basahi tanah dengan air setinggi 10 cm. Ambil batang bambu tabah tua di kebun untuk bakal bibit, potong dimana satu ruas terdapat dua mata tunas, rendam dalam media urin sapi selama 1 jam. Tekan bibit di lubang penanaman dengan jarak tanam 20 cm, susun mata tunas searah, sirami dengan air, lalu bibit ditimbun sedalam 10 - 15 cm selama 3 bulan. Bibit yang ditimbun disiram dua kali sehari pada pagi dan sore hari selama 3 bulan. Tutup guludan dengan batang padi untuk mengurangi penguapan air tanah selama persemaian, dan dilakukan penyiangan. Prosedur persemaian stek, stek yang sudah siap berjajar secara melintang pada guludan dengan jarak paling sedikit 8 cm antar stek. Dalam setiap guludan berukuran 240 x 90 cm, isi 10 - 20 stek tergantung diameter stek. Bila ada cabang, letakkan agak mengarah ke atas sehingga tidak mengganggu stek disampingnya. Atur mata tunas menghadap satu arah, yaitu mata tunas pertama ke samping kiri, dan mata tunas kedua mengarah ke samping kanan. Taburkan lapisan tanah atas setebal 10 - 15 cm. Selama 3 bulan masa persemaian, rawat dengan melakukan penyiangan, penyiraman, pengairan, dan perbaikan guludan yang rusak. Bibit yang telah tumbuh, akan siap dipotkan dalam kantong plastik. Letakkan pot dekat lokasi persemaian, dengan ukuran panjang m, lebar m, kedalaman petak 30 cm, parit pengairan air 50 cm, lubang air ke petak 25 cm, lebar tanggul parit dengan petak pot 50 cm. Pada dalam kantong plastik, isi dengan media tanam berupa campuran tanah humus, pasir, dan kompos 111, 3/4 tinggi pot atau kantong plastik. Tempatkan kantong plastik berisi tanah tersebut ke dalam petak pot hingga waktu pengepotan. Bibit yang sudah siap dipotkan adalah bibit yang sudah memiliki cabang-cabang, daun dan akar. Caranya, bongkar stek perlahan, gergaji kedua ujung buku-bukunya dengan jarak 5 cm dari buku-bukunya yang berdaun dan berakar. Stek yang tidak menghasilkan akar namun hanya tunas daun, dipotong kedua ujung ruasnya dengan jarak kira-kira 8 cm dari buku-bukunya. Prosedur pengepotan, masukkan bibit pada bagian tengah kantung plastik hingga mencapai setengah kantung. Perhatikan pemakaian plastik disesuaikan dengan besar kecilnya bibit. Isi kantung plastik dengan tanah kembali hingga penuh, tekan tanahnya hingga padat. Letakkan pot yang telah diisi bibit tersebut kembali dalam petak pot. Siram hingga pot basah atau alirkan air dalam parit. Rawat pot dengan menyiangi gulma, penyiraman pot setiap tanah kering, dan pengendalian hama penyakit secara manual atau obat dengan dosis kecil. 3. Persiapan Lahan Penting untuk melakukan persiapan lahan pada usaha budidaya secara komersial agar pertumbuhan tanaman terjamin dan memperoleh panen optimal. Bambu bukanlah tanaman semusim dan jarak tanamnya relatif renggang, maka pengolahan difokuskan pada lubang tanam. Meskipun demikian, tetap bersihkan tanah disekitar lubang tanam dari semak belukar dan rerumputan pengganggu tanaman. Buat jarak tanam bambu longgar, yakni sekitar 5 x 5 m, atau 5 x 6 m, lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Pisahkan tanah atas dengan bawah, lalu biarkan lubang tersebut agar mendapat sinar matahari sekitar 2 minggu. Sesudahnya, tanah bagian atas dicampurkan dengan 10 kg pupuk kandang secara merata, kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam. Biarkan tanah kembali selama 2 minggu agar stabil, beri ajir untuk memudahkan pengenalan tempat. Bila persiapan sudah selesai, maka penanaman bibit dapat segera dimulai. Sebaiknya penanaman bibit dilakukan di awal musim penghujan untuk mengurangi resiko kegagalan. 4. Penanaman Bibit Periksa dan seleksi bibit yang akan ditanam. Batang tanaman harus tumbuh lurus, perakaran banyak, dan pertumbuhan normal. Buka plastik atau polybag yang berisi bibit bambu, masukkan dalam lubang tanam, timbun setebal 50 cm dari permukaan tanah dengan campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang 311. Berikan mulsa di atas gundukan, sirami tanaman bambu yang baru ditanam tersebut hingga tanah basah. Selanjutnya pemupukan dengan menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi sebanyak 2 kali dalam setahun, yaitu sebelum musim hujan dan setelah musim hujan. Untuk pemupukan, buat goretan sekitar 130 cm dari pusat rumpun atau seluas kanopi daun sedalam 20 cm. Pemupukan dilakukan pada goretan yang dibuat. Setelah goretan diisi pupuk, tutup kembali dengan tanah. 5. Pemeliharaan Rumpun dan Bambu Tabah Selain ditentukan oleh kualitas bibit dan syarat tumbuh, produktivitas tanaman bambu juga dipengaruhi oleh cara pemeliharaan tanaman selama masa pertumbuhan. Pemeliharaan bambu yang dibudidayakan untuk menghasilkan rebung meliputi beberapa hal, yakni pengairan, pemupukan, pemangkasan, penyiangan, pembumbunan. Pengairan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menyirami tanah pada pangkal tanaman dan sekitarnya, atau mengalirkan air ke dalam lahan, dengan frekuensi pengairan tergantung kebutuhan. Pemupukan susulan setelah pemupukan awal, dilakukan pada awal dan akhir musim penghujan pada setiap tahunnya. Umumnya, untuk setiap rumpun bambu, jumlah pupuk yang diberikan berkisar - kg. Pemangkasan secara teratur pada cabang-cabang primer dan cabang-cabang lain yang mengganggu pertumbuhan batang utama. Penyiangan dilakukan dua kali dalam sebulan, dengan mencabut rumput menggunakan sabit, cangkul atau tangan. Pembumbunan dilakukan sebelum pucuk rebung muncul ke permukaan tanah atau ketika pucuk mulai muncul ke permukaan tanah. Untuk mengetahui tempat bakal munculnya rebung, raba atau injak tanah sekitar rumpun bambu dengan kaki telanjang. Apabila terasa ada tonjolan di bawah permukaan tanah, maka rebung akan tumbuh di tempat itu, segeralah dilakukan pembumbunan di tempat itu juga. Bahan pembumbunan adalah campuran pupuk kandang dan sekam bakar 12. 6. Pengendalian Hama dan Penyakit Bambu termasuk jenis tanaman yang jarang diserang hama ataupun penyakit. Namun beberapa hama yang dapat menyerang tanaman bambu adalah kuret, kumbang bubuk, dan rayap. Serta penyakit jamur upas. Prosedur pengendalian hama adalah pembersihan gulma yang ada pada sekeliling batang utama, menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman bambu, dan menaburkan insektisida berbahan aktif karbofuran 5 - 10 g pada lubang tanam sebelum menanam benih bambu. Prosedur pengendalian penyakit adalah dengan melakukan pemantauan terus menerus, terutama pada musim hujan hingga musim peralihan. Obati luka-luka bekas pemangkasan, dan semprot tanaman dengan pestisida antracol 70 WP, dengan dosis 100 - 200 g/liter air atau 1 - 1,5 kg/ha per aplikasi. 7. Panen dan Penanganan Pascapanen Rebung Panen dilakukan pada saat rumpun berumur 3 tahun, disaat musim hujan dan rebung masih dalam tanah atau mulsa. Perhatikan tanda tanah yang retak di sekitar pangkal rumpun, kemudian raba dengan tangan sampai terasa ada gundukan keras. Timbun tempat tersebut dengan tanah yang bercampur dengan seresahan daun bambu setinggi 20 cm. Menjelang 4 hari, akan terlihat rebung muncul di atas guludan. Panen siap dilakukan dengan cara membuka mulsa atau guludan dengan tangan dan cangkul setinggi atau setebal gundukan tersebut. Setelah terlihat tanah pada pangkal rumpun atau buluh bambu, rebung dipotong dengan pisau atau sabit. Rebung-rebung yang dipanen pasti masih terlihat kotor karena terbalut dengan tanah. Maka dari itu, cuci rebung dengan air bersih, tempatkan pada keranjang, baru selanjutnya diproses atau disimpan dalam cold storage jika terjadi penundaan proses. Kupas kulit rebung dengan pisau, lalu kumpulkan ke dalam tandon plastik.
.